|
Diabetes
Selasa, 30 November 2010
Gizi Sehat dan Seimbang Mencegah Diabetes Mellitus
Diabetes, si Penyakit Gula Madu
Diabetes telah menjadi penyakit yang menyebabkan banyak komplikasi karena kadar gula yang tinggi dalam darah.
Bookmark | Cetak | E-mail Topik: Kesehatan
Penyakit Diabetes Anak-ana
Selama ini, Penyakit Diabetes mellitus (DM) identik dengan penyakit keturunan dan hanya menyerang mereka yang telah berusia lanjut. Namun kenyataannya, DM dapat menyerang siapa saja, tak kenal usia maupun status ekonomi. Perubahan gaya hidup adalah salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko DM saat ini.
Penyakit Diabetes terdiri dari dua jenis, yaitu
- Penyakit Diabetes mellitus tipe 1 (DM tipe 1)
- Penyakit Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2).
Seseorang dikatakan menderita DM 1 (Insulin Dependent Diabetes Mellitus), jika tubuhnya memerlukan pasokan insulin dari luar sepenuhnya karena sel-sel pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin. DM tipe 1 disebabkan oleh faktor genetis dan juga faktor pencetus lainnya. DM tipe 1 muncul tiba-tiba pada masa anak-anak (di bawah usia 20 tahun), dengan gejala berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, mudah lelah, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar atau haus.
Sedangkan DM tipe 2, disebut juga Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus, terjadi jika pasokan insulin di pankreas tidak mencukupi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pengiriman glukosa ke seluruh sel tubuh, namun penderitanya tidak tergantung speenuhnya pada pasokan insulin dari luar. Sekitar 90% kasus diabetes adalah DM tipe 2. Umumnya DM tipe 2 tidak disertai dengan gejala yang spesifik, sehingga banyak penderita Penyakit Diabetes yang tidak menyadarinya. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa DM tipe 2 hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, padahal kini terbukti DM tipe 2 dapat menyerang kalangan remaja, bahkan anak-anak.
Berat badan berlebih dan perubahan gaya hidup memang menjadi faktor penyebab terjadinya DM. Penelitian menunjukkan bahwa empat dari lima penderita DM tipe 2 ternyata mengalami obesitas. Perlu diketahui, sekitar 80% remaja yang obesitas cenderung akan menjadi dewasa yang obesitas pula. Sedangkan pada anak-anak yang menderita obesitas, sekitar 30-40% nya akan menjadi orang dewasa yang juga obesitas, akibatnya Penyakit Diabetes pun akan semakin mudah menyerang.
Berikut ini beberapa saran agar anak-anak terhindar dari obesitas yang bisa menyebabkan Penyakit Diabetes:
- Menetapkan menu 4 sehat 5 sempurna dengan pilihan menu bervariasi agar si anak tidak bosan
- Memberikan bekal sekolah yang sehat pada anak
- Memberi pengetahun nutrisi pada anak (seperti fast food) sehingga mereka mau menghindari makanan tersebut
- Mengajarkan olahraga secara rutin
- Menyediakan camilan yang bergizi
- Membiasakan pola makan yang teratur, yaitu tiga kali makan besar (pagi, siang, dan malam) serta makan kecil atau camilan di antara waktu tersebut
Sumber: Journal Science
Penderita Diabetes Meningkat Tajam
Tribunnews.com - Selasa, 30 November 2010 07:23 WIB
ist
Ilustrasi
Tipe Diabetes
* Diabetes Mellitus tipe 1. Tipe ini kebanyakan diderita oleh anak-anak dan remaja yang pada umumnya tidak gemuk. Setelah penyakitnya diketahui mereka harus langsung menggunakan insulin, karena pankreas sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin.
* Diabetes Mellitus tipe 2. Tipe ini pada umumnya terjadi pada orang dewasa (kadang-kadang dapat terjadi pada anak-anak), dan disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif. Umumnya terjadi secara perlahan-lahan dan tanpa gejala yang signifikan, dan secara bertahap kemudian akan bertambah berat.
* Diabetes Mellitus tipe lain. Kelainan pada diabetes ini diakibatkan oleh kerusakan atau kelainan fungsi kelenjar pankreas yang dapat disebabkan oleh bahan kimia, obat-obatan atau penyakit pada kelenjar tersebut.
* Diabetes Gestasional (kehamilan). Tipe ini hanya terjadi pada saat kehamilan, dan menjadi normal kembali setelah persalinan.
* Diabetes Mellitus tipe 2. Tipe ini pada umumnya terjadi pada orang dewasa (kadang-kadang dapat terjadi pada anak-anak), dan disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif. Umumnya terjadi secara perlahan-lahan dan tanpa gejala yang signifikan, dan secara bertahap kemudian akan bertambah berat.
* Diabetes Mellitus tipe lain. Kelainan pada diabetes ini diakibatkan oleh kerusakan atau kelainan fungsi kelenjar pankreas yang dapat disebabkan oleh bahan kimia, obat-obatan atau penyakit pada kelenjar tersebut.
* Diabetes Gestasional (kehamilan). Tipe ini hanya terjadi pada saat kehamilan, dan menjadi normal kembali setelah persalinan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit Diabetes Melitus (DM) atau lazim disebut kencing manis merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia. Tingkat penyebaran yang sangat progresif. Peningkatan kasus penderitanya pun terjadi cukup tajam.
Peningkatan yang sangat tajam terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Jika pada 1985 diperkirakan 30 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Sepuluh tahun kemudian angka tersebut meningkat menjadi 150 juta orang.
Saat ini menurut Federasi Diabetes Internasional angkanya telah mencapai 285 juta orang dam diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan 438 juta orang di tahun 2030.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2008 mencatat sekitar 8,4 juta orang Indonesia menderita diabetes. Angka ini diperkirakan akan mencapai 21,3 juta orang di tahun 2030. Dan ini menjadikan Indonesia berada para peringkat 4 di dunia untuk penderita diabetes tertinggi setelah Cina, India, dan Amerika Serikat .
Penyakit Diabetes Mellitus terjadi manakala jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebih keadaan normal. Konsentrasi gula darah dikatakan normal bila dalam keadaan puasa di pagi hari tidak melebihi 100 mg/dL.
Sementara seseorang dikatakan mengidap Diabetes Mellitus ketika konsentrasi gula darah dalam keadaan puasa di pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/dL, dan 2 jam setelah makan akan sama atau lebih dari 200 mg/dL .
Diabetes merupakan penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi, yang disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mendapatkan energi dari makanan.
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit Diabetes Melitus (DM) atau lazim disebut kencing manis merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia. Tingkat penyebaran yang sangat progresif. Peningkatan kasus penderitanya pun terjadi cukup tajam.
Peningkatan yang sangat tajam terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Jika pada 1985 diperkirakan 30 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Sepuluh tahun kemudian angka tersebut meningkat menjadi 150 juta orang.
Saat ini menurut Federasi Diabetes Internasional angkanya telah mencapai 285 juta orang dam diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan 438 juta orang di tahun 2030.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2008 mencatat sekitar 8,4 juta orang Indonesia menderita diabetes. Angka ini diperkirakan akan mencapai 21,3 juta orang di tahun 2030. Dan ini menjadikan Indonesia berada para peringkat 4 di dunia untuk penderita diabetes tertinggi setelah Cina, India, dan Amerika Serikat .
Penyakit Diabetes Mellitus terjadi manakala jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebih keadaan normal. Konsentrasi gula darah dikatakan normal bila dalam keadaan puasa di pagi hari tidak melebihi 100 mg/dL.
Sementara seseorang dikatakan mengidap Diabetes Mellitus ketika konsentrasi gula darah dalam keadaan puasa di pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/dL, dan 2 jam setelah makan akan sama atau lebih dari 200 mg/dL .
Diabetes merupakan penyakit atau kelainan yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi, yang disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mendapatkan energi dari makanan.
Ramuan penyakit Diabetes
Diabetes Mellitus Type-1 : PANKREAS tidak memproduksi iNsulin karena serangan autoimun terhadap sel-sel yang memproduksi iNsulin.
Diabetes Mellitus Type-2 : Sel-sel menolak iNsulin yang mengetuk pintu mereka, membiarkan glukosa bersirkulasi didalam pembuluh darah Anda bukannya digunakan untuk bahan bakar sel-sel Anda.
Senin, 29 November 2010
Penyakit Diabetes Mulai Menyerang Usia Muda
Penyakit Diabetes Mulai Menyerang Usia Muda
May 14, 2008 · Posted by Bayu Mukti Posted in kesehatan
Dalam sebuah survey ternyata usia remaja rawan terkena namanya penyakit diabetes. Namun, untuk diabetes remaja ini istilah diabetesnya adalah juvenille diabetes. Gejala awal anak muda yang terkena diabetes adalah memiliki kebiasaan banyak makan, banyak minum dan banyak buang air kecil. Selain 3 kegiatan diatas adalah kegiatan ngantuk atau suka tidur. Namun anak muda yang ngantukan ato suka tidur tidak selalu dia mengidap diabetes dikarenakan bisa saja mereka terkena penyakit lainnya yaitu adalah penyakit kurang darah ato anemia. Nah jika anda memiliki keempat ciri-ciri diatas untuk memastikan anda mengidap diabetes ato tidak sebaiknya anda periksakan saja ke dokter. Oh ya hampir lupa usia muda disini adalah usia 17 – 30 tahun. Nah jika ingin terhindar diabetes dari usia muda sebaiknya seperti slogan blog ini yaitu,“Jalan awal terbaik untuk mewujudkan segala impian Anda adalah, bangun dan bangkit dari tempat tidur.”
Selasa, 23 November 2010
Pengertian Penyakit Diabetes
Penyakit kencing manis atau disebut diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi nilai normal (hiperglikemia). Kondisi ini timbul terutama disebabkan adanya gangguan pada metabolisme karbohidrat (gula) di dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut antara lain disebabkan oleh adanya gangguan fungsi hormon insulin di dalam tubuh. Pada penderita DM, gangguan fungsi hormon insulin, akan menyebabkan pula gangguan pada metabolisme lemak, yang ditandai dengan meningkatnya kadar beberapa zat turunan lemak seperti trigliserida dan kolesterol. Peningkatan trigliserida dan kolesterol merupakan akibat penurunan pemecahan lemak yang terjadi karena penurunan aktivitas enzim-enzim pemecah lemak, yang kerjanya dipengaruhi oleh insulin.
Oleh karena itu, kondisi hiperglikemia yang terjadi dalam jangka waktu lama akan menyebabkan perubahan fungsi dan metabolisme tubuh, termasuk metabolisme lemak. Perubahan-perubahan tersebut dapat menyebabkan kerusakan jaringan, dan kerusakan jaringan inilah yang akan menimbulkan komplikasi-komplikasi. Sementara itu komplikasi kronik DM merupakan faktor resiko utama timbulnya penyakit jantung koroner, penyumbatan pembuluh darah, serebro-vaskuler (stroke), gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan lain-lain.
Oleh karena itu jika dibiarkan tidak terkendali, DM dapat menimbulkan penyakit atau komplikasi-komplikasi lain yang dapat berakibat fatal. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan trigliserida merupakan faktor resiko independen yang kuat untuk penyakit jantung koroner, dan pada wanita peningkatan trigliserida berkorelasi dengan peningkatan resiko penyakit jantung koroner mencapai 30 persen.
Penderita DM tidak perlu takut karena resiko timbulnya komplikasi diabetik dapat diantisipasi dengan jalan mengontrol dan mengendalikan kadar gula darah dalam jangka panjang. Pengendalian kadar gula darah secara ketat akan memperbaiki pula kadar trigliserida dan kolesterol pada penderita DM sehingga faktor risiko terkena komplikasi DM dapat dikurangi.
Pemeriksaan laboratorium merupakan bagian penting dalam menanggulangi DM, baik untuk menemukan penyebabnya, diagnosis, pemantauan, maupun deteksi dini adanya komplikasi. Pemeriksaan kadar gula darah di laboratorium yang biasa dilakukan selama ini, umumnya hanya mencerminkan kadar gula darah sesaat, karena hasil pengukuran sangat dipengaruhi oleh faktor makanan, olah raga, emosi, maupun oleh obat-obat yang diminum. Penentuan seseorang menderita DM tidak dapat dilakukan hanya dengan satu kali pemeriksaan kadar gula darah. Oleh karena itu dokter perlu melakukan pemantauan melalui beberapa kali pemeriksaan, disamping juga anjuran untuk mengatur pola makan dan berolah raga. Mengatur pola makan, apalagi atas rekomendasi ahli gizi yang telah diperhitungkan secara seksama, bertujuan mengelola kadar gula maupun kadar lemak darah sesuai kebutuhan tubuh. Berolah raga secara teratur dapat juga membantu menurunkan kadar gula darah karena dengan berolah raga, gula darah dapat dengan mudah dimetabolisme oleh sel-sel tubuh.
Di dalam tubuh kita terdapat sel-sel darah merah yang mengandung hemoglobin, dengan fungsi utama mengikat/menangkap oksigen yang sangat diperlukan tubuh. Dalam keadaan normal, hemoglobin ini dalam kadar tertentu mengikat pula berbagai macam zat lain, salah satunya ialah mengikat glukosa (gula darah). Ikatan antara hemoglobin dengan glukosa ini disebut glikohemoglobin dan diberi kode HbA1C. Glikohemoglobin ini sangat stabil di dalam darah, sehingga pengukuran kadar HbA1C dapat mencerminkan kadar gula di dalam darah. Oleh karena sel-sel darah merah kita memiliki umur kurang lebih tiga bulan (120 hari), maka hasil pengukuran HbA1C dapat mencerminkan kadar gula darah hingga kurang lebih tiga bulan sebelum pemeriksaan.
Berdasarkan hal tersebut, pengukuran kadar HbA1C dapat digunakan sebagai indikator kontrol diabetes yang sangat bagus. Sebagai gambaran kami sampaikan bahwa berdasarkan Konsensus DM Indonesia tahun 1998, nilai HbA1C 4 sampai 5,9 persen menunjukkan pengendalian DM berjalan baik. Dewasa ini telah banyak dokter menyertakan pemeriksaan HbA1C dalam rujukannya guna memantau kadar gula darah pasien, apakah cukup terkendali. Pemantauan kadar gula darah melalui pemeriksaan HbA1C lebih mudah dilakukan karena pasien tidak perlu puasa sebelum pengambilan darah.
herbalajaib wrote on Oct 22, '09 Minum Teh Murbei, MGL Kapsul & XAMthone plus jus kulit manggis masalah diabetes selesai.. |
Langganan:
Postingan (Atom)